Cara Menulis Cerita Fiksi
Sampailah di hari ke 10 Pelatihan menulis KBMN 28 dengan narasumber Bapak Sudomo, S.Pt. atau biasa dikenal Mazmo. Kita akan sama-sama belajar menulis dengan topik sesuai yang sudah disampaikan oleh Mr. Bams, yaitu Kiat Menulis Cerita Fiksi. begitu narasumber membuka acara dengan menyapa peserta pelatihan. Malam ini saya akan berbagi dengan menggunakan alur merdeka yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, dan Aksi Nyata.
(1). Mulai dari Diri.
Pada alur ini, saya ingin kita bisa berbagi tentang pengalaman dalam menulis cerita fiksi. Silakan mengirimkan cerita singkat terkait pengalaman,
bisa pengalaman mengalami kendala memulai menulis cerita fiksi, bisa juga
tantangan yang dihadapi saat menulis cerita fiksi atau bisa juga mungkin
pengalaman telah menerbitkan buku fiksi. Silakan tidak perlu ragu, tuliskan
saja pengalaman terkait menulis fiksi. Jika memang belum pernah menulis fiksi,
tidak apa-apa juga dituliskan belum pernah. Tidak menunggu lama semua peserta
bergegas untuk mengirimkan tulisannya. Wah! Ternyata luar biasa sekali pengalaman
dalam menulis cerita fiksi sambut narasumber, dari beberapa yang telah masuk,
bisa kita garis bawahi terkait adanya niat atau komitmen, outline atau kerangka
karangan, tema, memulai menulis, dll. Dari pengalaman-pengalaman tersebut,
selanjutnya mari kita bersama-sama memasuki alur kedua, yaitu Eksplorasi
Konsep.
(2). Eksplorasi Konsep.
Silakan mempelajari secara mandiri materi yang telah disiapkan dalam bentuk
cerita pendek. Bisa dibaca dan membuat
catatan atau pertanyaan terkait materi yang ingin digali lebih dalam lagi.
Silakan membaca di tautan ini https://s.id/MateriSudomo.
Garis besar materi dari cerpen tersebut adalah alasan mengapa harus menulis
cerita fiksi, syarat bisa menulis cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi,
unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips menulis cerita fiksi. Sambil terus membaca, saya akan membagikan
beberapa poin penting materi. Beberapa istilah diantaranya, Fiksimini, yaitu
fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut adalah contoh
fiksimini yang terkenal For sale: baby shoes, never worn. Ernest Hemingway. Jika
diperhatikan, secuil kalimat itu memiliki maknanya luas dan dalam. Flash
fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung
plot twist. Selanjutnya adalah terkait unsur pembangun cerita fiksi yang perlu
ditambahkan adalah premis. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Contoh
premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia.
Itu adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu
menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung
unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.
(3). Ruang Kolaborasi.
Pada alur ini narasumber memberikan beberapa kalimat, mensilakan dilanjutkan
sendiri kepada peserta menjadi satu paragraf nanti di dalam resume. Berikut ini
adalah kalimatnya:
Perlahan suara-suara
itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku
meremang. … Terdengar lagi suara dari
kejauhan. Semakin lama kian mendekat. semakin lama semakin jelas terdengar. Suara seorang perempuan memanggil dengan suara
rendah, seperti merasakan fisik yang
letih. Memanggil namaku beberapa kali, aku menoleh dan kutajamkan mata ke arah suara itu, tapi tidak ada tampak apapun di
hadapanku. oh apakah sebenarnya yang
sedang terjadi. ilusi yang teramat tinggi yang sedang menghantuiku? atau memang
ada hal lain yang membayangiku? ah entahlah. kukembalikan konsentrasiku supaya
aku tidak takut menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya.
(4). Demonstrasi Kontekstual. Pada alur ini silakan
tuliskan lima tema yang paling sukai dan
kuasai. Saya sudah membuat lima tema
berikut contohnya ; Sekolah, lingkungan
rumah, keindahan alam, suasana hati,
kecintaan hambah terhadap pencipta
(5). Elaborasi
Pemahaman. Pada alur ini kita akan lebih melakukan tanya jawab. Silahkan mengirimkan pertanyaan terkait materi terutama
menyangkut hal-hal yang ingin diperdalam lagi. Seorang peserta pelatihan menulis bertanya, cerita fiksi adalah cerita yang
didominasi oleh daya imajinasi pengarang, adakah latihan khusus agar daya
imajinasi penulis benar-benar bisa bekerja optimal dalam menyusun sebuah karya
fiksi? narasumber menjawab, saya pribadi
tidak pernah melakukan latihan khusus. Latihan khususnya adalah dengan terus
konsisten menulis. Konsistensi ini akan membuat seorang penulis terbiasa nyaman
menulis dalam kondisi apa pun.
Tips menulis cerita
fiksi, yaitu menumbuhkan niat, menentukan ide dan genre yang disukai dan
kuasai, membaca karya fiksi orang lain, membuat kerangka, dan mulailah menulis
kemudian menyelesaikannya.
Seorang peserta
bertanya, saya telah menulis beberapa
cerpen dan sebagian sudah saya ikutkan antologi bersama. Pernah ikut tantangan
menulis cerpen bergenre rumah tangga, dapat separuh dari yang ditargetkan,
akhirnya berhenti di tengah jalan. ketika menulis cerpen seringkali saya
melenceng dari keinginan awal. Ketika saya ingin menulis cerpen untuk remaja
atau dewasa, eh, melenceng ke cerpen anak. kok bisa ya? narasumber menjelaskan banyak yang mengalami
hal yang sama, Itulah pentingnya membuat
outline atau kerangka karangan dengan tujuan agar tulisan tetap berada di
jalurnya. Istilahnya sebagai pengingat bagi kita ketika akan melanggar jalur.
Bagaimana cara membuat
outline? Berikut penjelasan terkait outline: (1). Kerangka disusun berdasarkan
unsur-unsur pembangun cerita fiksi;(2). Menentukan tema agar pembaca mengerti
lingkup cerita fiksi kita;(3) Membuat premis sesuai tema; (4). Menentukan
uraian alur atau plot berdasarkan unsur-unsurnya; (5) Menentukan penokohan kuat
berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik; (6)
Menentukan latar atau setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail; (7) Memilih
sudut pandang penceritaan yang unik.
Demonstrasi kontekstual
maksudnya pada alur belajar ini, bisa
dituliskan 5 tema apa saja yang bisa dijadikan cerita nantinya. Pilihlah tema
yang disukai dan dikuasai. Contoh agar
menjadi cerita fiksi, cerita tentang ayah dan ibu bisa ditambah bumbu penyedap.
Jadi kisah nyata menjadi dasar menulis saja. Selanjutnya dikembangkan agar
lebih menarik lagi.
Perhatikan kiat mudah
membangun alur atau plot cerita fiksi ; (1). Tentukan dulu jenis alur atau plot
yang ingin digunakan; (2). Memahami unsur-unsur alur atau plot yang meliputi Pengenalan cerita, Awal
konflik, Menuju konflik, Konflik memuncak atau klimaks, Penyelesaian atau ending.
Bisa. Prosesnya sama seperti menulis fiksi pada umumnya. Kisah nyata hanya
dijadikan sebagai ide dasar saja. Pengembangan dilakukan dengan menambah bumbu
misalnya konflik, tantangan tokoh, dll.
Selanjutnya narasumber
menjawab beberapa soal sebagai berikut;1)Bagaimana menulis fiksi berangkat dari
kisah nyata yang apik? kuncinya tambahkan bumbu berupa konflik,
hambatan atau tantangan yang dihadapi tokoh, ending yang menyentuh, dll; 2)
Bagaimana membuat atau menciptakan
karakter tokoh cerita? Bagaimana bisa membuat masing masing tokoh punya karakter yang kuat? mulailah memberikan penjelasan selangkah demi
selangkah terkait detail karakter, sifat, watak dengan metode show don't tell.
Kemudian gambarkan tokoh melalui gaya bahasa, lingkungan tokoh, perilaku; 3)
Bagaimana menerapkan POV 1 tanpa ego kita muncul disana? kuncinya
menjaga netralitas penulis POV 1 adalah jangan baper. Tempatkan diri sebagai
penulis, bukan tokoh.
Dalam membuat cerita
fiksi akan selalu ada dialog bagaimana kiat sukses membuat dialog yang menarik,
terkadang suka disisipi dengan tanda baca, agar pembaca bersemangat melanjutkan
bacaannya? Kuncinya adalah buatlah dialog yang 'hidup'. Ciri-ciri dialog yang
hidup itu tidak kaku, sesuai setting tempat cerita, dan ada aktivitas tokoh
menyertai dialog.
Bolehkah dalam satu
cerita fiksi menggunakan kombinasi jenis alur atau plotnya? Misal saat awal
cerita menggunakan alur mundur (flashback) lalu menggunakan alur maju?
boleh; Apa syarat atau ketentuan Premis?
Syarat premis memenuhi unsur-unsur, yaitu tokoh, tujuan tokoh, tantangan, dan
resolusi. Tidak perlu dituliskan di bawah judul, Premis adalah garis besar
cerita yang akan tulis, di cerita fiksi
ditempatkan di bawah judul. Baiklah, lanjutkan sedikit dulu alur belajar kita malam
ini dengan menuliskan pertanyaan lain boleh dituliskan di kolom komentar https://s.id/MateriSudomo.
Nah para pembaca, dari beberapa pertanyaan di
atas, kita sudah bisa menambah pemahaman
tentang cara menulis cerita fiksi sebagai elaborasi pemahaman kita.
(6). Koneksi
Antarmateri. Pada alur belajar ini, narasumber mensilakan menuliskan kesimpulan
dari materi belajar malam ini di resume.
(7). Aksi Nyata. Alur
belajar ini narasumber menyampaikan terkait dengan penerapan materi malam ini
dalam bentuk tulisan, silakan membuat resume hasil belajar di blog masing-masing. Bentuk resume bebas. Materi
lebih lengkap bisa ditonton di channel Youtube di https://youtu.be/dXX9RWxT_u8
.

Luar biasa bu 👍
BalasHapusTerima kasih masukannya, semangat...
Hapus