Jadikan potensimu sumber prestasi
Pertemuaan ke 3 KBMN PGRI Angkatan 28, bertema "Menggali potensi mengukir prestasi". sebagai narasumber Ibu Aam Nurhasanah S.Ag., yang sangat produktif menulis buku dan sebagai moderator Ibu Arofiah Afifi, S.Pd. Dari narasumber ini banyak pengalaman dan ilmu yang dibagikan, subhanalloh beliau tidak pelit menceritakan semua hal hubungannya dengan bagaimana menulis secara produktif , dimana dalam satu tahun bisa menghasilkan dan menerbitkan 56 buku yang merupakan suatu prestasi yang luar biasa. yuk kita simak uraiannya.
Banyak peserta yang bertanya, bagaimana cara memulai menulis, nara sumber menyampaikan , kita bisa mulai dengan apa yang kita sukai. Setiap manusia diberikan kesempatan yang sama untuk menggali segala potensi yang dimiliki untuk meraih prestasi. Sebagai contoh, saya suka menulis maka saya menekuni dunia tulis. Saya menulis dari apa yang saya sukai, apa yang kita alami, atau apa yang kita kuasai. Kita bisa menulis puisi, pantun, cerpen, novel, atau kisah inspiratif yang bisa menginspirasi negeri.
Namun, untuk penulis pemula banyak sekali kendala untuk
memulai tulisan karena takut tulisan jelek, takut dibuli, tidak percaya diri,
takut tulisan tidak sempurna, dan keraguan dalam mempublikasi tulisan sehingga
tulisannya hanya disimpan di dalam draf dan membiarkan ide itu menguap hingga
berlalu begitu saja. Narasumber meyampaikan kisahnya, Saya juga merasakan hal itu saat pertama kali bergabung di
dalam kelas ini. Saya bahkan dulu bergabung di gelombang 8 dan tidak lulus.
Namun, saya mencoba memupuk kembali rasa semangat dalam diri hingga memutuskan
untuk mengulang kelas dan lulus di Gelombang 12.
Masih ingat betul saat menjadi peserta, semangat saya
berkobar saat menerima materi dari Bunda Kanjeng, hingga berbuah buku antologi
dengan judul Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng. Bahagia rasanya, nama saya
ada di urutan pertama dari 42 penulis se-Indonesia.
Di mulai dari mimpi, akhirnya buku pertama saya bisa terbit dan keliling Indonesia karena banyak peserta yang memesan buku itu untuk dijadikan panduan membuat buku hasil resume. Saat lulus dari KBMN 12, saya mengabdikan diri menjadi Tim Solid Omjay dan bertugas menjadi moderator di kelas belajar menulis dan kelas belajar bicara. Sayang kalau kisah ini terlewat begitu saja maka terbitlah buku solo kedua saya yang berjudul " Kunci Sukses menjadi moderator online"
Belajar dari Omjay, beliau selalu menulis setiap hari dan mengabadikan menjadi buku. Saya mengikuti jejak beliau untuk membukukan setiap pengalaman supaya menjadi jejak literasi kita. Untuk mengasah keterampilan menulis, saya mengikuti tantangan menulis satu minggu bersama Prof. Eko Indrajit, alhamdulillah naskah saya lolos seleksi penerbit mayor dan bisa mejeng di Gramedia. Ada juga bentuk e-booksnya.
Tidak hanya itu, saya juga mengikuti Lomba Blog. Awalnya saya masuk 10 besar saja dan mendapatkan hadiah webcam. Namun saya tidak patah semangat, saya kembali mengikuti lomba blog PGRI dan akhirnya meraih juara 1 pada bulan Maret 2021. Buku solo yang ketiga akhirnya lahir dan berkisah tentang bagaimana penulis konsisten menulis selama 28 hari tanpa jeda yang di isinya berharap bisa memberikan inspirasi melalui tulisan.
Setelah menjadi kurator, saya menerima satu naskah novel dari Juminah, seorang murid yang bekerja sebagai TKI di Arab Saudi yang merelakan masa remajanya menjadi tulang punggung keluarga untuk membiayai sekolah adik-adiknya. Novel ini dikirim melalui WA dan butuh proses membukukan naskah hingga menjadi novel kisah cinta yang menarik yang siap dibaca, "Seindah Takdir Cinta". Ini buku hasil karya murid saya. Muridnya lebih dulu membuat novel daripada gurunya. Saya sampai terharu membaca kisah novel cinta Juminah. Begitu besar perjuangannya selama 5 tahun di negeri orang hingga menemukan cinta sejatinya.
Setelah mengedit novel Juminah dengan tebal 300 halaman,
saya kembali diberi tantangan menjadi editor oleh Bunda Kanjeng. Hingga
akhirnya saya bisa membantu para alumni KBMN untuk melahirkan buku pertamanya.
Ada Pak Dail, Bu Raliyanti, Ustazah Mutmainah, Ustazah Ovi, juga yang lainnya.
Awal 2022, lahirlah buku solo ke-4 saya yang berjudul "Rajin menulis berbuah manis", Ada peserta yang bertanya, Salam hebat Bu Aam, saya kagum Bu Aam bisa menerbitkan buku hingga 56 dalam setahun,bagaimana caranya? Bahkan bisa menerbitkan 1 buku dalam seminggu ya? , narasumber menjelaskan , caranya cepat menulis buku adalah dengan ikut nubar(nulis bareng) buku antologi. Bisa japri Bunda Kanjeng Ratu Antologi . Ada banyak tema yang menarik . Untuk menulis 1 minggu, 1 hari kita tulis 10 halaman A4, 5 hari 50 halaman jika dibuat A5 jadi 100 halaman. Sisanya 2 hari untuk edit dan layout kawatir ada yang salah ketik. Kirim deh ke penerbit mayor. Seperti itu. Ayo semangat, ayo coba ya.
Pertanyaan berikutnya, Apakah kunci utama Bu Aam bisa sangat produktif dalam menulis setiap hari? Bahkan lebih dari satu tulisan dalam sehari. Apakah Bu Aam
mempunyai jadwal khusus untuk menulis? Atau adakah tips khusus dalam menulis? , narasumber menjawab, kunci
utama produktif menulis adalah dengan membuat niat dan motivasi diri yaitu
ingin menulis seribu buku. Kita bisa memilih tokoh panutan untuk memompa
semangat kita. Saya menjadikan Omjay sebagai inspirator(pemberi ide tulisan)
dan Bunda Kanjeng sebagai motivator(pemberi semangat). Jika semangat hampir
padam, diingatkan kembali oleh niat awal
kita ingin berbagi melalui tulisan. Rajin membaca akan membuatmu semakin gemuk menulis. Ini saya dapatkan saat membaca buku Omjay Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.
Menjawab pertanyaan bagaimana cara jitu agar tulisan kita di blog supaya dibaca oleh banyak pembaca? Apakah topiknya harus yang aktual? Sementara topik itu belum tentu kita kuasai. Bagaimana solusinya ?. Narasumber menjelaskan , di kelas ini, Omjay suka memberikan info tentang lomba blog. Jadi jangan keluar grup ya. Rajin main ke blog teman(blog walking) dan kasih komentar ya.
Peserta yang lain bertanya, apakah yang menjadi moto hidup ibu, sehingga motivasinya selalu terjaga dan dapat membuat puluhan buku?, Narasumber menyampaikan, motto hidup: Ingin menulis seribu buku, selalu berbagi dan menginspirasi negeri. Motivasi terbesar ingin mengukir makna hidup. Kita akan dikenang dan dikenal sebagai apa saat kita sudah tiada nanti.
Setiap orang pasti memiliki kesibukan, namun cara membagi waktu adalah membuat skala prioritas. Mana yang urgent, kerjakan lebih dulu. Biasanya pagi kerjaan dinas. Malam saya pakai untuk bagian literasi. Dengan begitu tidak mengganggu aktivitas kita sebagai guru.
Mendahulukan hobi apa passion? Jika keduanya memungkinkan kenapa tidak. Seperti kata Bunda
Kanjeng kemarin, Menulis adalah passion , seperti " KEBELAT BAB" dan harus segera
ditunaikan. Tapi, kalau hobi, saya selingan saja untuk mengatasi rasa jenuh
ketika semangat menulis mulai redup.
Apakah pernah menerima bulian dari pembaca? narasumber menjawab, pernah dan sering. Bahkan ada yang berkata, meskipun diberi buku tidak akan dibaca, apalagi dibeli. Tapi, ketika melihat buku kita masuk
penerbit mayor dan kita berprestasi, eh teman tersebut malah membeli karya
kita. Jadi intinya senyumin saja jika dibuli, tetap semangat dan berprestasi.
Bagaimana cara memunculkan ide agar bisa menjadi tulisan yang menarik dan bisa dinikmati banyak orang?. Luangkan waktu untuk menulis, jangan menunggu waktu luang. Cara memunculkan ide, perhatikan apa yang kita lihat, kita dengar, kita sukai. Atau bisa buka album foto. Biasanya sebuah foto atau gambar bisa memuat seribu cerita. Cara untuk percaya diri, tulis sebisanya. Nanti kalau sudah terbiasa pembendaharaan kata akan tambah banyak dan tulisan akan semakin bagus. Berproses. Jangan ingin seperti makan cabe, tapi semua butuh waktu dan keterampilan yang dilatih.
Wah, sungguh sangat beruntung mengikuti pembelajaran dari narasumber. Semua kalimatnya memberikan motivasi semangat untuk menulis . Mari menulis untuk menghasilkan buku antologi dan buku solo. Semangat teman teman...
Lengkap
BalasHapusTerima kasih masukannya. Semangat...
Hapus