Bapak Sim Chung Wei, S.P. atau biasa dipanggil Ko Sim sebagai moderator pada pertemuan pelatihan menulis KBMN 28 hri ke 17 menyampaikan pengalamannya bahwa dengan rutin mengikuti kegiatan, dan bimbingan para
mentor, untuk terus menyelesaikan resume
on time, saling blog walking memberi semangat, dan belajar mempraktekan mantra dari OmJay menulis setiap hari. Akhirnya, saya pun dinyatakan lulus tahun lalu. Sudah menghasilkan buku solo dan enam buku antologi, tiga dari enam buku antologi merupakan antologi puisi.
Narasumber Ibu Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd., Ibu yang luar biasa,
siapa belia yang luar biasa ini, mari kita simak profil beilau : https://hasanahhalima.blogspot.com/2023/02/profil-e-hasanah.html.
Riwayat Pekerjaan: Berkiprah di dunia Pendidikan sebagai guru di
MAN Cibadak (1994-2015), dan beberapa lembaga pendidikan swasta (1990-2017),
Pendiri Yayasan Pendidikan Halima Al-Azar (Kursus, Kober, dan TK Halima
Bojonggenteng, 2002 - sekarang) dan sebagai Pengawas Madrasah Aliyah di Kankemenag
Sukabumi (2015 - sekarang) serta staf Pengajar di STAI Kharisma Cicurug.
Prestasi yang telah diraih: diantaranya sebagai Pengawas berprestasi
tingkat Jawa Barat tahun 2021 dan sebagai salah satu Peraih Anugerah Guru dan
GTK Kemenag Berprestasi Tingkat Nasional Kategori Pengawas Madrasah Berprestasi
tahun 2021, sebagai pengelola kursus berprestasi ke-3 tingkat provinsi Jawa
Barat tahun 2015 dan prestasi lainnya. Sebagai pengawas madrasah, penulis juga
aktif dalam memberikan motivasi, mengajak serta mendorong dengan sekuat tenaga
guru-guru agar selalu meningkatkan kualitas diri dan aktif berliterasi. Tahun
2021 – sekarang telah menulis buku solo dan menulis pantun, puisi, cerita, dan
non-fiksi di lebih dari 70 buku antologi. Buku yang sudah terbit berjudul Buku
Panduan Guru Penulis Pemula (buku solo dengan ISBN 978-623-378-050-6,
terbit September 2021) dan berjudul Selaksa Suara Sukma (Buku
solo dengan ISBN 978 623 378 538 9 terbit 2023), lebih dari 70 buku antologi
diantaranya; “Tantangan Pendidikan Abad ke-21_Antologi Artikel Dunia
Pendidikan Indonesia di Era Digital; Menggerakkan Literasi Mencerdaskan
Generasi_Antologi Pegiat Literasi Berbagi dan Beraksi; Inspirasi dalam Untaian
Puisi,” dan lainnya.
Narasumber mulai menyampaikan materinya dari pengertian puisi menurut KBBI: (1) ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.; (2) Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.; (3) Sajak lama yaitu puisi yang belum dipengaruhi pengaruh barat seperti pantun, gurindam, syair,
Pengertian puisi sebagai sajak bebas mempunyai ciri ; (1) sajak bebas, yang tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait: (2) berpola, puisi yang mencakupi jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru ataupun bentuk lain.: (3) dramatik, seperti puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekannkan tukaian emisional atau situasi yang menegangkan.; (4) Sajak lama, yaitu puisi yang belum dipengaruhi pengaruh barat seperti pantun, gurindam, syair, mantra dan bidak.: (5) mbelling, yaitu sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah dan tegang , sajak main-main.
Menurut H.B. Yassin , puisi yaitu, suatu karya yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.
Struktur fisik puisi (unsur wujud puisi) terdiri dari: (1) bentuk : berbentuk baris-bait: (2) Diksi: pemilihan kata indah dan memiliki kekuatan makna: (3) Majas: bahasa kias untuk mengungkapkan isi hati penyair;(4) Rima, persamaan bunyi di baris akhir baris untuk memunculkan keindahan bunyi.
Ada dua jenis puisi : (1) Puisi lama yaitu puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu jumlah kata dalam satu baris, jumlah baris dalam satu bait, persajakan (rima), banyak suku kata di satu baris.; (2) puisi baru, yaitu puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan yang mana bentuknya lebih bebas dari puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata maupun rima.
1. Ciri ciri puisi lama: (1) Tidak diketahui pengarangya; (2) penyampaian dari mulut ke mulut yang
merupakan sastra lisan.; (3) sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris di tiap bait.
Jenis puisi lama :
(1) Mantra, yaitu ucapan ucapan yang memiliki kekuatan gaib. Contoh mantra untuk mengobati orang dari makhluk halus:
Sihir lontar pinang lontar
Terletak di ujung bumi
Setan buta jembalang buta
Aku sapa tidak berbunyi
(2) Pantun adalah puisi yang berisikan sajak a-b-a-b, setiap bait terdiri dari empat baris, dan di tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran sedangkan 2 baris akhir sebagai isi.
Contoh pantun nasehat:
Sungguh elok emas permata
lagi elok intan baiduri
Sungguh elok budi bahasa
Jika dihias akhlak terpuji
(3) Seloka, adalah pantun yang berkait atau bertautan.
Contoh:
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam dan siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang
(4) Talibun, yaitu pantun genap yang setiap baitnya terdiri dari 6,8, atau 10 baris.
Contoh:
Anak orang dipadang tarap
Pergi berjalan ke kebun bunga
Hendak ke pekan hari siap senja
Di sana sirih kami kerekap
Meskipun daunnya berupa
Namun rasanya berlain juga
2. Ciri-ciri puisi baru:
(1) Memiliki bentuk yang rapi dan simetris (sama); (2) Persajakan akhir yang teratur; (3) Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain; (4) Sebagian besar puisi empat seuntai (baris).
Jenis puisi baru terdiri dari: (1) Balada, yaitu puisi berisi kisah atau cerita; (2) Himne, yaitu puisi pujaan untuk menghormati tuhan, seorang pahlawan, atu tanah air.; (3) Ode, yaitu puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi bersifat menyanjung terhadap pribadi tertentu.; (4) Epigram, yaitu puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup.; (5) Romansa, yaitu puisi yang berisi luapan cinta kasih.; (6) Elegi, yaitu puisi yang berisi ratap tangis atau kesedihan.; (7) Satire, yaitu puisi yang berisi sindiran atau kritik.
Dalam menulis puisi, sekarang mengikuti perkembangan dan perubahan bentuk dan isi sesuai perkembangan selera. Apalagi untuk pemula, caranya menulis saja gunakan kata-kata atau diksi yang enak di hati. Apakah termasuk puisi kontemporer ? Iya. Sekarang macam-macam puisinya. Ada puisi akrostik, puisi patidusa, puisi telelet, puisi 2.0 dan lainnya. Pokoknya menantang bagi penyuka puisi, tidak terlalu terikat dengan kaidah penulisan puisi. Penekanannya pada segi estetika dan penggunaan diksi, rima, majas itu akan mempengaruhi keindahan puisinya. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan sehingga nilai estetikanya muncul.
Narasumber menyampaikan contoh puisinya ada dibuku ini

Selanjutnya narasumber memberikan tantangan kepada peserta pelatihan untuk membuat puisi bebas temanya bebas, pokoknya yang ada di hati dikeluarkan dengan diksi yang indah.
dan hasilnya banyak puisi yang dikirimkan.
Narasumber menjawab beberapa pertanyaan, bagaimana cara menulis puisi yang baik dan benar? cara menulis yang baik yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang disebutkan di atas , misalnya memperhatikan diksi, rima, irama, larik, bait dan lainnya sesuai dengan jenisnya. Bagaimana cara mencari istilah atau kata kiasan ? dengan banyak membaca dan bisa buka kamus diksi.
Contoh Puisi Dari Pak Dail Ma'ruf
Rintik hujan di malam yang gelap
Tak surutkan tekadku untuk menangkap
Ilmu puisi yang diberikan dengan lengkap
Semoga kita bisa siap
( penilaian dari narasumber, seperti ini kan terasa indah menggunakan kata gelap, menangkap, lengkap, siap).
Bagaimana triknya supaya bisa menulis puisi dengan kata yang indah sehingga rima nya menjadi menarik? Trik yang saya lakukan adalah memilih tema sebagai acuan, menentukan kata kunci, memilih diksi yang tepat, menggunakan rima atau majas, terus mengembangkannya dengan rasa/selera estetika kita. Kadang saya kumpulkan kata- kata indah dulu. Misalnya menemukan kata Bagaskara untuk matahari/mentari, Bimantara atau langit.
Dalam struktur fisik puisi (unsur wujud puisi disebutkan salah satu point yaitu tentang diksi. Bagaimana cara untuk memilih kata-kata indah dan memiliki kekuatan makna? Diksi itu pilihan kata-kata yang akan kita gunakan dalam puisi, hasil pemilihan secara cermat dengan pertimbangan makna, susunan bunyi, ataupun hubungan kata itu dengan kata-kata lainnya dalam larik atau bait.
Bagaimana langkah kita atau cara kita supaya puisi kita penuh dengan diksi dan majas? jika puisinya ingin penuh diksi dan majas , kumpulkan dulu diksinya bisa buka kamus diksi. Perhatikan irama atau bunyi diksinya, kadang saya memilih kata yang sulit dipahami pembaca. Mencari kata dengan mengacu pada sumber terpercaya dan baku, atau diksi yang sering digunakan penyair yang terus mengembangkan puisinya.
Dalam membuat puisi kita harus memperhatikan nilai estetik dan diksi dalam puisi agar indah dan enak dibaca. Bagaimana cara/tips dalam menentukan diksi yang tepat dalam puisi? Cara menentukan diksi yang tepat dalam puisi itu harus memperhatikan ketepatan kata dengan maknanya, kebenaran, kecermatan, keserasian kata, dan kelaziman digunakan dalam puisi. Sebenarnya diksi yang tepat itu kata yang sesuai dan mengikuti kaidah bahasa.
Berikut dilampirkan contoh 2 puisi yang sudah dinilai bagus olleh narasumber
Genta Literasi
Karya Rismalasari
Gelanggang literasi telah dibuka
Endapan gagasan biar membuncah
Nantikan karya spekta
Titik balik pencapaian
Ada dan tiada dirimu yang tentukan
Lihatlah semua sedang berpacu
Inspirasi dan motivasi hadirkan nyawa
Tetapkan hati terus berkarya
Enyahkan keraguan
Raih kemenangan dengan karya nyata
Asa mu harus diwujudkan
Sesuatu yang berasal dari mimpi
Inspirasi terindah jadi Genta literasi
#puisi akrostik
Bandung, 8 februari 2023
Puisi
Semilir angin mendesah lirih
sayup sayup terdengar di telinga
jeritan hati terhampar nyata
menanti impian yang tak teraih
Yang tersisa hanya wajahmu
disudut relung hati sanubari
Dan sejumput kisah luka
yang bersemayam di kalbu
Wahai hati yang rapuh
kuatkah menanggung lara dikalbu
hanya isak tertahan lirih
dihamparan sajadah jatuh tersungkur
Ya ilahi...
Kuatkan hati ini
biar bisa berdiri
diatas kaki lemah ini
Kota hujan,
15 Februari 2023
Endang Ratna Juwita
dan di bawah ini puisi yang penulis buat dalam waktu yang singkat dan belum dinilai oleh narasumber
Penghambaan
HadirMu yang ditunggu
Meregang jiwaku tanpaMu.
Tempat curahan hati yang tak pernah bisu
Selalu menenangkan jiwaku .
Mendamaikan batinku
Mengundang kesadaranku untuk selalu dekat dengan Mu
Illahi aku ingin selalu dalam pelukanmu
HadirMu dalam jiwaku selalu kutunggu
Dalam hening malam, dingin dan sepi
Engkau mengundangku untuk bertemu.
Melepas rindu
Aku yang selalu pengap dengan kesibukan fana
Aku ingin bertemu
HadirMu dalam jiwaku selalu kutunggu.
Jakarta, 15 Februari 2023
Yuhanah
Mengakhiri penyampaian materinya, narasumber menyampaikan terima kasih untuk semuanya terutama bapak ibu hebat. Saya merasa mengajarkan terbang ke burung atau mengajar renang ke ikan. Betapa bahagianya saya, karena yakin akan banyak penulis yang muncul dari kegiatan ini, yang akhirnya akan mendongkrak literasi. Literasi negeri akan bangkit.
Para pembaca, demikianlah yang disampaikan narasumber. Semoga bermanfaat.
Terima kasih telah berkunjung, silahkan memberikan komentar atau masukan.
BalasHapus